Pasti ada sebabnya mengapa manggis disebut sebagai "Ratu Buah". Buah yang tumbuh di daerah beriklim subtropis ini kaya akan xanthone, salah satu jenis antioksidan yang paling "super". Bahkan, manggis memiliki lebih dari 40 jenis xanthone. Kandungan xanthone
ini paling banyak ditemukan pada kulit manggis yang keras. Seperti yang
Anda tahu, antioksidan berfungsi untuk melindungi sel-sel tubuh dari
kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas.
Selain mengandung
antioksidan yang dipercaya mampu memperlambat proses penuaan, manggis
juga menyimpan sejumlah nutrisi lainnya, seperti serat, potasium,
kalsium, vitamin B1, vitamin B2, zat besi, vitamin C, dan vitamin B6.
Dengan berbagai kandungan gizi itu, mengonsumsi jus manggis secara
teratur bisa membantu Anda mengatasi berbagai kondisi kesehatan tanpa
efek samping, seperti kelelahan, tekanan darah tinggi, diabetes,
penyakit jantung, radang sendi, kolesterol serta diare dan problem
pencernaan lainnya.
Tidak ada yang bisa memastikan dari mana
manggis berasal. Namun, buah ini diyakini merupakan buah asli kepulauan
Sunda, gugusan pulau di sebelah barat kepulauan Indonesia. Selain di
Indonesia, manggis juga tumbuh di Thailand, Malaysia, dan India bagian
selatan. Tanaman ini tidak mampu menoleransi iklim yang lebih dingin
sehingga sulit dikembangbiakkan di Eropa dan Amerika. Negara ini lebih
banyak mengimpornya dari Thailand atau Indonesia.
Buah ini juga
menjadi mahal karena merupakan salah satu buah yang paling sulit tumbuh.
Tanahnya harus basah, tapi tidak terlalu basah, juga tidak berpasir
atau berlumpur. Kebanyakan pohon tumbuh di hutan hujan, yang di sana
kondisinya sudah sempurna. Mereka bahkan mirip tanaman liar di hutan
hujan Asia Tenggara. Repotnya lagi, pohon ini butuh 10 tahun untuk
berbuah.
Memilih manggis
Kandungan serat yang tinggi pada manggis membuat kita cepat merasa kenyang saat mengonsumsi buah ini. Oleh sebab itu, para pakar kesehatan juga mengatakan, buah ini baik dikonsumsi setelah Anda berolahraga. Ketika Anda butuh memulihkan tenaga dan cairan yang hilang, manggis bisa menjadi jawabannya. Energi yang diperoleh dari manggis bertahan lebih lama daripada yang ditawarkan sumber-sumber artifisial.
Memilih manggis
Kandungan serat yang tinggi pada manggis membuat kita cepat merasa kenyang saat mengonsumsi buah ini. Oleh sebab itu, para pakar kesehatan juga mengatakan, buah ini baik dikonsumsi setelah Anda berolahraga. Ketika Anda butuh memulihkan tenaga dan cairan yang hilang, manggis bisa menjadi jawabannya. Energi yang diperoleh dari manggis bertahan lebih lama daripada yang ditawarkan sumber-sumber artifisial.
Karena
seratnya yang tinggi itu pula, manggis sangat mudah dicerna. Manggis
juga memiliki daya pembakar lemak yang akan bekerja 24 jam. Kombinasi
kedua hal ini akan membantu Anda menurunkan berat badan. Tentu saja
hasil itu tak cukup jika kita hanya mengonsumsi banyak buah manggis.
Imbangi konsumsi buah tersebut dengan latihan ringan yang rutin. Dengan
begitu, Anda akan segera menikmati gaya hidup yang lebih sehat dan lebih
aktif.
Bagaimana cara yang baik untuk mengonsumsi buah yang rasanya manis dan asam ini?
Anda
bisa menikmati buah ini dalam tiga bentuk: memakannya dalam kondisi
segar, menjadikannya jus, atau mengonsumsi yang sudah dikeringkan. Jika
mengonsumsinya secara rutin, Anda bisa merasakan manfaat buah ini. Akan
lebih baik bila Anda mengonsumsinya sebagai buah segar, yang terbebas
dari segala bahan pengawet atau pemanis. Katanya sih, dengan cara ini,
Anda akan merasa lebih sehat, lebih muda, dan energik.
Untuk mendapatkan manfaat terbesarnya, pastikan Anda memilih buah yang terbaik. Manggis yang manis, juicy, dan matang akan terasa dari kulitnya yang lentur ketika dipegang. Adapun buah yang kulitnya terasa keras seperti batu artinya belum matang.
Untuk mendapatkan manfaat terbesarnya, pastikan Anda memilih buah yang terbaik. Manggis yang manis, juicy, dan matang akan terasa dari kulitnya yang lentur ketika dipegang. Adapun buah yang kulitnya terasa keras seperti batu artinya belum matang.
No comments:
Post a Comment